Liga Primer Indonesia (LPI) nyata bergulir, bahkan sudah tiga pekan berjalan. Kompetisi yang oleh pengurus PSSI dianggap liar dan illegal ini sukses merubah pikiran tiga klub peserta ISL untuk bergabung. Bahkan konon saat ini ada beberapa klub ISL lain yang mengantri untuk ikut bergabung. Kita tentunya penasaran “gula-gula” apakah yang ditawarkan LPI sehingga membuat klub-klub itu pindah jalur ke kompetisi bertagline Change the Game ini?

Man of The Moment Indonesia vs Oman: Hendry Mulyadi

Januari
6, streaker menyelusup pada pertandingan kualifikasi Piala Asia antara tim Nasional Indonesia vs. Oman di Stadion gelora Bung Karno. Penonton yang bernama Hendry Mulyadi masuk ke lapangan saat pertandingan menjelang akhir, sempat menggiring bola hampir separuh lapangan hingga situasi one on one dengan Kiper Ali Al-Habsi. Pada pertandingan tersebut timnas kalah dengan skor 1-2 sekaligus memastikan kegagalan lolos ke Piala Asia 2011.
15 - 17, Kongres tahunan PSSI di Hotel Grand Hyatt Bandung, hanya menghasilkan keputusan fokus pembinaan pada usia dini.

courtesy to Naif Al'as (@naivee)

Kekalahan selalu memberi efek melemahkan bagi pihak-pihak yang mengalami, salah satu nya adalah saya sebagai suporter. Segala-galanya menjadi tidak normal dan agak tidak terkendali. Salah satunya urusan tidur meski purna pertandingan tim nasional terhitung belum begitu malam masih cukup waktu untuk menghilangkan galau. Sayangnya usaha yang sia-sia, kantuk seperti enggan menghampiri dan biasanya kalau seperti ini sanggup tahan melek hingga siang kembali datang. Namun justru ada hikmah yang hadir dari situasi seperti itu. Tubuh dan pikiran yang masih terjaga meminta penyaluran. Kebetulan ada tulisan yang mangkrak yang awalnya mau dibagi dengan teman suporter. Yak dimulai.

Milestone, pengunjung ke-1000
Angka di stat counter menunjukkan susunan angka berderet lima. Sahabat saya, Prasetyo Budi Mulyo, ternyata telah meluangkan waktunya pada hari minggu (17/10/2010) untuk menjadi pengunjung ke-10.000 dan lalu mengabadikannya dalam wujud gambar seperti diatas. Selain capaian 10.000 pengunjung, hal lainnya adalah genap empat tahun usia blog Bangun Suporter ini pada tanggal 16 September 2010. Bagi saya ini adalah milestone. Meski terkesan dangkal sebab baru sebatas pencapaian usia dan kunjungan bukan sesuatu atau prestasi hebat lainnya. Namun ini tetaplah suatu momentum emas sekaligus kesempatan baik untuk melakukan aktivitas retrospeksi dan introspeksi.
Ellis Park Stadium, Afrika Selatan

(Tulisan ini dimuat di Tabloid Bola edisi Senin 19 Juli 2010, kolom Feature hlm 12, dengan judul Hikmah Lukisan Afrika Selatan)

Jika diumpamakan lukisan, Piala Dunia 2010 seperti baru saja memulaskan warna terakhirnya. La Furia Roja Spanyol dan Oranje Belanda adalah salah satu warna dominan pada the greatest show on earth kali ini. Orientasi pada kemenangan dan ikhtiar bermain cantik telah membawa mereka ke stadion Soccer City, Johannesburg. Di Final pertamanya, Spanyol akhirnya menjadi juara baru. Negara pertama dari benua Eropa yang juara di luar benuanya. Setelah drama lapangan hijau berdurasi 120 menit lebih berlalu, terlihatlah wajah-wajah cerah Iker Casillas cum suis. Kegembiraan massif juga meledak di Madrid dan kota-kota lain di seluruh dunia juga di Indonesia, maka sebuah selebrasi global sedang terjadi. Arjun Appadurai dalam bukunya Modernity at Large: Cultural Dimension of Globalization, menjelaskan fenomena selebrasi transnasional ini disebut ideoscapes. Salah satu dari lima arus global yaitu dimensi interkoneksi yang menembus ruang dan waktu dalam hal etnis, teknologi, keuangan, media, dan ideologi. Pesta pun tak sungkan digelar di Catalonia, wilayah yang getol ingin memisahkan diri dari Spanyol.

Meissner/AP
Beberapa jam yang lalu, De Oranje Belanda menjadi tim pertama yang meraih tiket ke final. Keberhasilan melaju ke partai puncak yang akan dihelat di Soccer City Johannesburg bagi Belanda adalah keberhasilan yang ketiga setelah sebelumnya di Piala Dunia 1974 dan 1978. Sedangkan kemenangan 3-2 atas Uruguay menjadikan Belanda sebagai satu-satunya tim yang selalu menang sepanjang turnamen. Dan hebatnya, prestasi nir-kekalahan ini hanya bisa disamai oleh Selandia Baru!

football-italia.net

Dua puluh tahun silam, di sebuah kamar sempit. Seorang bocah duduk dengan pikiran bingung. Pandangannya kerap berganti antara tumpukan poster pemain sepakbola dan dinding kamar yang (ternyata) sudah penuh dengan gambar sejenis. Ada empat sisi dinding semen salah satunya penuh tertutup lemari lebar, tiga sisi lainnya separuh ke atas sudah terisi gambar. Beberapa saat kemudian, dia sibuk mematut-matutkan poster yang baru dibelinya pedagang kaki lima di pasar itu di dinding. Sejumlah poster lawas kemudian dilepas untuk memberi tempat pada “pemain” baru.