Ellis Park Stadium, Afrika Selatan |
(Tulisan ini dimuat di Tabloid Bola edisi Senin 19 Juli 2010, kolom Feature hlm 12, dengan judul Hikmah Lukisan Afrika Selatan)
Jika diumpamakan lukisan, Piala Dunia 2010 seperti baru saja memulaskan warna terakhirnya. La Furia Roja Spanyol dan Oranje Belanda adalah salah satu warna dominan pada the greatest show on earth kali ini. Orientasi pada kemenangan dan ikhtiar bermain cantik telah membawa mereka ke stadion Soccer City, Johannesburg. Di Final pertamanya, Spanyol akhirnya menjadi juara baru. Negara pertama dari benua Eropa yang juara di luar benuanya. Setelah drama lapangan hijau berdurasi 120 menit lebih berlalu, terlihatlah wajah-wajah cerah Iker Casillas cum suis. Kegembiraan massif juga meledak di Madrid dan kota-kota lain di seluruh dunia juga di Indonesia, maka sebuah selebrasi global sedang terjadi. Arjun Appadurai dalam bukunya Modernity at Large: Cultural Dimension of Globalization, menjelaskan fenomena selebrasi transnasional ini disebut ideoscapes. Salah satu dari lima arus global yaitu dimensi interkoneksi yang menembus ruang dan waktu dalam hal etnis, teknologi, keuangan, media, dan ideologi. Pesta pun tak sungkan digelar di Catalonia, wilayah yang getol ingin memisahkan diri dari Spanyol.